Urusan Pajak, dan Konsultan Akunting

Silahkan Kunjungi Situs Kami di www.bristoltaxservice.com

Selasa, 02 Agustus 2011

KEBERHASILAN DALAM HIDUP

Dalam karya tulis kecil ini, keberhasilan pembentukan diri mendapat tekanan pada pentingnya relasi diri dengan diri sendiri, orang lain, lingkungan sekitar dan terutama relasi dengan Allah. 



menuntut perbaikan terus menerus (continual improvement) yang dilandari dengan pandangan filosofis individu manusia dan landasan teologis relasi sendiri. Kemudian pembentukan diri itu melalui suatu proses belajar dengan bantuan metode Carkhuff.
Keberhasilan pembentukan diri oleh diri sendiri ditentukan oleh kemampuan mengenal diri, kemampuan berrelasi dengan diri sendiri, orang lain, lingkungan dan Tuhan. Kemampuan ini mirip dengan kemampuan emosional (emotional quotient) ala Daniel Goleman. Indikasi kemampuan ini adalah adanya kemampuan memahami dan memotivasi potensi diri, memiliki rasa empati terhadap diri dan orang lain, perasaan senang (berpikir positif), asertif yaituterampil menyampaikan pikiran dan perasaan dengan baik, lugas dan jelas tanpa harus membuat orang lain tersinggung.
Orang-orang yang memiliki kecakapan emosional ini dalam sejarah Indonesia adalah mantan Presiden Soeharto dan Akbar Tanjung.
Para psikolog mengatakan bahwa keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidup akan diraih  seseorang jika ia bisa menggabungkan tiga kecerdasan yaitu intelektual (intelligent quotient-IQ), emosional (emotional quotient-EQ), dan spiritual (spiritual quotient-SQ).Kecerdasan intelektual adalah kecerdasan menghadapi persoalan teknikal dan intelektual. Kecerdasan emosional adalah keterampilan membangun relasi sosial dalam lingkungan keluarga, kantor, bisnis maupun sosial. Kecerdasan ini melahirkan iklim dialogis, demokratis, partisipatif dan dewasa. Yang terakhir, kemampuan spiritual adalah kemampuan membarikan makna, motivasi dan tujuan hidup yang di dalamnya ada kekuatan adikodrati (Allah).
Danah Zohar dan Ian Marshall, penulis buku Spiritual Quotient: The Ultimate Intelligent, seperti dikutip oleh Komaruddin Hidayat, mengatakan bahwa tanpa disertai kedalaman spiritual, kepandaian (IQ) dan popularitas (EQ) seseorang tidak akan memberikan keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidup.
Model diri yang berhasil dalam hidup adalah mereka yang cerdas secara intelektual, emosional dan spiritual yaitu mereka yang kualitas intelektualnya baik, mampu berrelasi sosial secara simpatik, inspiring  dan motivating serta memiliki komitmen kuat terhadap nilai-nilai spiritual sebagai pandangan hidup.

Tidak ada komentar: